KORANRIAU.co,PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau
mencatat nilai ekspor Riau pada periode Januari–Juni 2025 mencapai US$10,14
miliar. Angka ini naik 20,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang
sebesar US$8,42 miliar.
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi
menjelaskan bahwa kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada ekspor
nonmigas.
“Nilai ekspor nonmigas Riau naik 24,90
persen, dari US$7,59 miliar pada Januari–Juni 2024 menjadi US$9,49 miliar pada
periode yang sama tahun ini,” ujar Asep dalam keterangannya, Jumat (1/8/2025).
Sementara itu, ekspor migas justru
mengalami penurunan sebesar 21,56 persen. Penurunan ini disebabkan oleh
turunnya ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 25,56 persen menjadi
US$462,88 juta dan minyak mentah yang turun 9,79 persen menjadi US$190,89 juta.
Secara bulanan, nilai ekspor Riau pada
Juni 2025 tercatat US$2,00 miliar atau naik 18,28 persen dibanding Juni 2024.
Ekspor nonmigas Juni 2025 tercatat sebesar US$1,94 miliar, tumbuh 18,90 persen
dari bulan yang sama tahun lalu.
Dari sisi komoditas, lemak dan minyak
hewan/nabati mencatatkan peningkatan tertinggi dengan nilai ekspor mencapai
US$1,45 miliar, melonjak 37,39 persen dibanding periode Januari–Juni 2024.
“Kontribusi terbesar ekspor nonmigas masih
berasal dari lemak dan minyak hewan/nabati, yang naik signifikan tahun ini. Di
sisi lain, ampas dan sisa industri makanan justru turun drastis sebesar 71,90
persen,” jelas Asep.
Beberapa komoditas lain yang juga
mengalami peningkatan ekspor antara lain berbagai produk kimia (naik 54,53
persen), bahan kimia organik (63,84 persen), buah-buahan (85,16 persen), dan
makanan olahan (24,25 persen).
Sedangkan serat stapel buatan dan ampas
makanan menjadi dua komoditas yang mengalami penurunan terbesar.
Dari sisi negara tujuan, Tiongkok masih
menjadi mitra dagang utama dengan nilai ekspor sebesar US$1,60 miliar atau
berkontribusi 16,92 persen terhadap total ekspor nonmigas Riau selama
Januari–Juni 2025. Disusul India sebesar US$933,76 juta dan Malaysia US$795,29
juta.
“Ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa
juga meningkat masing-masing sebesar 52,54 persen dan 5,08 persen dibandingkan
semester pertama tahun 2024,” sebut Asep.
Nilai ekspor ke 13 negara tujuan utama
mencapai US$7,26 miliar, meningkat 31,39 persen dibanding tahun lalu.
Negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, dan Rusia mencatat lonjakan
permintaan terhadap produk ekspor Riau. Ekspor ke Bangladesh bahkan naik hingga
163,63 persen.
Dari sektor, ekspor nonmigas dari industri
pengolahan naik 24,80 persen dan sektor pertanian tumbuh 35,92 persen selama
Januari–Juni 2025. Secara bulanan, ekspor industri pengolahan Juni 2025 tumbuh
19,07 persen dibanding tahun lalu, dan ekspor pertanian tumbuh 15,48 persen.
“Ini menunjukkan bahwa kinerja sektor
industri pengolahan dan pertanian Riau masih cukup kuat dalam menopang ekspor,
terutama dari sisi nonmigas,” pungkas Asep. Mc/nor

No Comment to " Semester I 2025, Ekspor Riau Tembus US$10,14 Miliar "