KORANRIAU.co,PEKANBARU- Terkait laporan kerugian besar yang dialami PT Bumi Siak Pusako (BSP), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbesar di Kabupaten Siak, kini jadi perbincangan hangat ditengah masyarakat Siak dan Riau pada umumnya.
Laporan
keuangan BSP menunjukkan kerugian mencapai Rp238 miliar. Fakta ini tentu saja
memicu reaksi dari masyarakat dan mahasiswa yang menuntut transparansi serta
evaluasi menyeluruh terhadap seluruh BUMD di bawah naungan Pemkab Siak.
Salah satu komentar datang dari akun Facebook bernama Erlangga, yang
menyampaikan kritik serta harapan dengan bahasa sopan namun tegas di kolom
komentar media sosial Facebook (FB) Bupati Siak, Afni Z.
“Bu Afni Z, Bupati kab. Siak yang kami banggakan. Kami bertanya, ada apa dengan
BUMD BSP? Kerugian Rp238 miliar ini bukan angka kecil. Kalau BSP dikelola baik,
anggaran sebesar itu bisa menutup sebagian besar tunda bayar Kabupaten Siak
yang mencapai Rp327 miliar. Pemerintah hanya perlu menutup Rp89 miliar lagi
yang bisa diambil dari PAD,” tulis Erlangga.
Diskusi
ini mulai ramai pada awal Juli 2025, khususnya di media sosial, grup diskusi
masyarakat Siak, dan forum mahasiswa.
Selain
itu, rencana aksi damai di Kantor Bupati Siak juga mulai disuarakan sebagai
bentuk kepedulian terhadap aset daerah.
Kerugian
yang dialami BUMD, khususnya BSP, dinilai berdampak langsung di
keuangan daerah.
Tunda
bayar pembangunan, infrastruktur jalan, pendidikan, hingga penerangan
dikhawatirkan makin tertunda. Hal ini memunculkan desakan kepada Pemkab Siak
untuk segera mengevaluasi manajemen seluruh BUMD.
Masyarakat
Siak menyampaikan beberapa poin desakan:
1.
Evaluasi total terhadap PT Bumi Siak Pusako (BSP).
2.
Transparansi anggaran simpan pinjam PT Permodalan
Siak.
3.
Audit menyeluruh atas PT Sarana Pertambangan dan
Energi (SPE).
4.
Peninjauan ulang aktivitas PT Kawasan Industri Tanjung
Buton.
5.
Penelusuran dugaan penjualan aset oleh PT Sarana
Pembangunan Siak kepada pihak swasta.
6.
Evaluasi mendalam terhadap PT Samudera Siak, anak
perusahaan dari PT SPS, yang dinilai gagal dalam tata kelola perusahaan.
Mewakili
masyarakat Siak Erlangga berharap Bupati Afni Z, yang dikenal dengan motonya
“Pemerintah yang Transparan”, merespon secara terbuka, menghadirkan audit dan
melakukan perombakan jika diperlukan.
“Kami percaya, Ibu Bupati tidak hanya sibuk mengurus gajah, tetapi juga akan
memperhatikan akar rumput persoalan keuangan daerah. Ini bukan hanya soal
angka, tapi masa depan Kabupaten Siak,” demikian tulis Erlangga dalam
komentarnya. Hrc/nor

No Comment to " BSP Merugi Rp238 Miliar, Warga Siak Tuntut Evaluasi BUMD dan Sikap Tegas Bupati Afni "