• Bertemu Presiden Irak, Ali Khamenei Sindir Kunjungan Menhan AS

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 30 April 2023
    A- A+




    KORANRIAU.co- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Irak dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid di Teheran, Iran, Sabtu (29/4).


    "Kehadiran satu orang AS saja di Irak sudah terlalu banyak," kata Khamenei, mengutip CNN.


    "Orang AS tidak berteman dengan siapa pun dan bahkan tidak setia kepada sekutu-sekutu Eropa mereka," lanjut dia, seraya menyerukan agar Iran dan Irak memperluas "kerja sama bilateral."



    Komentar sinis Khamenei ini merupakan bentuk respons dari kunjungan mendadak Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Baghdad bulan lalu, ketika Austin mengatakan bahwa pasukan AS "siap untuk tetap berada di Irak."


    Presiden Irak, Rashid, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuannya dengan Khamenei, menggarisbawahi pentingnya hubungan Irak-Iran, namun tidak menanggapi komentarnya tentang kehadiran pasukan AS di Irak.


    Austin, yang pada bulan Maret lalu menjadi pejabat Kabinet tertinggi, baru mengunjungi Irak sejak dimulainya pemerintahan Joe Biden. Dia mengatakan bahwa berada di negara itu untuk menegaskan kembali kemitraan strategis AS-Irak ketika bergerak menuju Irak yang lebih aman, stabil, dan berdaulat.



    Kunjungan tersebut dilakukan beberapa hari sebelum peringatan 20 tahun invasi AS ke Irak yang menggulingkan diktator Saddam Hussein dari kekuasaan.


    "Sekarang ke depannya, pasukan AS siap untuk tetap berada di Irak atas undangan pemerintah Irak," kata Austin.


    "Dan pasukan ini beroperasi dalam peran non-tempur, memberi nasihat, membantu, dan memungkinkan untuk mendukung perang yang dipimpin Irak melawan terorisme. Ini adalah misi yang sangat penting. Dan kami bangga mendukung mitra Irak kami."


    Irak adalah mitra penting bagi AS dalam kampanye untuk mengalahkan ISIS. Namun tidak seperti di Suriah, di mana pasukan AS beroperasi bersama Pasukan Demokratik Suriah dan mitra lainnya, militer AS berperan sebagai penasihat dan pemberi bantuan di Irak, setelah secara resmi mengakhiri misi tempur di Irak pada tahun 2021.


    "Amerika Serikat akan terus memperkuat dan memperluas kemitraan kami untuk mendukung keamanan, stabilitas, dan kedaulatan Irak," ujar Austin dalam kunjungannya di Baghdad.



    Irak sebenarnya memainkan peran penting bagi AS dalam menahan pengaruh Iran di wilayah tersebut. Iran telah mencoba untuk mengendalikan Irak melalui penggunaan pasukan proksi dan pengaruh Teheran terhadap partai-partai politik Syiah di Baghdad.


    Adanya peningkatan ketegangan antara AS dan Iran juga karena tindakan Teheran di Suriah.


    Presiden AS Joe Biden bulan lalu bersumpah bahwa AS akan "dengan tegas melindungi rakyatnya" ketika kelompok-kelompok yang didukung Iran melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan AS di Suriah.


    Komentar Biden muncul sehari setelah ia menyetujui serangan udara pembalasan dalam menanggapi serangan pesawat tak berawak oleh kelompok yang didukung Iran di Suriah, yang menewaskan seorang warga AS dan melukai beberapa orang lainnya. Tak lama sebelum Biden berbicara, seorang anggota militer AS lainnya terluka dalam serangan terpisah di Suriah.


    "Jangan salah: Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran. Namun bersiaplah untuk kami melindungi rakyat kami dengan tegas," kata Biden dalam pidatonya di Kanada.


    AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada Tehran karena menyediakan pesawat tak berawak serang kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.


    Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran memiliki potensi untuk memproduksi bahan fisik yang cukup untuk senjata nuklir dalam waktu kurang dari dua minggu dan membuatnya dalam beberapa bulan. cnnindonesia/nor

    Subjects:

    Internasional
  • No Comment to " Bertemu Presiden Irak, Ali Khamenei Sindir Kunjungan Menhan AS "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg