Pihak Sat Polairud masih melakukan upaya pencarian bersama tim lainnya di dekat KLM Samudera Indah |
KORANRIAU.co, RANGSANG - Pencarian dua orang korban kecelakaan KLM Samudera Indah yang terbakar di Tepian Selat Malaka, atau perairan Desa Melai, Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau masih terus dilakukan. Sejumlah pihak yang saat ini fokus dalam upaya pencarian diantaranya, pihak Sat Polairud Polres Meranti, Dit Polairud Polda Riau, Basarnas, TNI AL, KSOP dan dibantu nelayan setempat.
Dua korban yang hingga kini belum ditemukan itu diantaranya, Kepala Kamar Mesin (KKM), Dedi Trisnawan (39) dan Koki Kapal, Zakaria (56). Sementara yang selamat dan sudah dievakuasi oleh Sat Polairud Polres Meranti diantaranya Amir Hidayat (44) sebagai Nahkoda atau kapten kapal, Afis Efendi (21), Abdul Jalil (66), Muhammad Syahril (37), Muhammad Faddli Saputra (27) dan Muhammad Sukiran (22) sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean TG SIK MH melalui Kasat Polairud, AKP Yosi Marlius S Sos yang dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022) mengatakan bahwa pencarian korban kecelakaan KLM Samudera Indah masih terus dilakukan oleh tim. Namun enam orang yang berhasil selamat sudah dievakuasi.
"Tim pencarian masih berada di lapangan untuk melakukan pencarian. Mudah-mudahan bisa segera ketemu," katanya.
Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, AKP Yosi menjelaskan bahwa kapal berangkat dari Selatpanjang dengan tujuan Batu Pahat, Malaysia pada Pukul 23.00 Wib. Sekitar Pukul 01.00 Wib nahkoda (Amir) melihat semburan api besar yang berasal dari kamar mesin.
Melihat kejadian tersebut, lantas nahkoda berteriak bahwa ada api kepada seluruh kru kapal. Ia langsung berteriak agar seluruh kru kapal untuk melakukan upaya penyelamatan dengan melompat ke laut. Setelah semua kru nya melompat, nahkoda kapal langsung berusaha menyelamatkan dokumen kapal dan ikut terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.
"Saudara Amir Hidayat (nahkoda) berteriak kepada seluruh kru kapal ada api. Sesaat kemudian memerintahkan kepada ABK agar melakukan penyelamatan diri dengan cara melompat ke laut, karena api sudah sampai ke kamar kemudi. Setelah memastikan seluruh kru kapal sudah keluar dari kapal, kemudian saudara Amir membawa dokumen kapal dan melompat ke laut bersama para ABK kapal," kata Kasat Pol Air Polres Meranti itu sesudah mendapatkan keterangan dari nahkoda.
Setelah mendapatkan informasi terkait adanya kapal yang terbakar, Sat Polairud Polres Meranti bersama Kapal Patroli Ditpolairud Polda Riau dan Posal Selatpanjang (TNI AL) bersama-sama menuju ke TKP dan sekitar pukul 06.00 Wib tim mendeteksi adanya gumpalan asap di tengah laut. Setelah didekati berasal dari KLM Samudera Indah yang sudah terbakar.
"Dari hasil pengumpulan keterangan bahwa para korban telah dievakuasi menggunakan pompong nelayan ke arah Desa Melai. Selanjutnya sekira pukul 07.00 Wib di Perairan Desa Melai tim gabungan berhasil menemukan para korban yang telah dibawa oleh nelayan dengan menggunakan pompong jaring. Selanjutnya, para korban dibawa Kantor Unit Patroli Selatpanjang menggunakan kapal patroli untuk dilakukan pertolongan," terangnya.
Terus Mencari
Secara terpisah, Kepala KSOP Selatpanjang, Capt Leonard Natal Siahaan mengatakan bahwa upaya pencarian di lapangan masih terus dilakukannya bersama tim gabungan. Mulai dari Basarnas, KSOP, Pol Airud, Pos AL serta dibantu masyarakat.
"Hingga kini, korban belum ditemukan. Kita bersama tim masih terus melakukan pencarian. Mudah-mudahan bisa segera ketemu," harapnya.
Sementara, kondisi KLM Samudera Indah hingga kini belum karam. Karena bagian haluan kapal masih timbul.
"kapal belum karam, masih ada bagian haluan kapal masih timbul," ujar Capt Leonard. (Ahmad)
No Comment to " Dua Korban Kecelakaan KLM Samudera Belum Ditemukan "