KORANRIAU.co,PEKANBARU- Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau Dr Ir Mamun Murod mengatakan, keberhasilan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove, tergantung kolabotasi semua pihak.
Penegasan Murod itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Restorasi Gambut dan Rehabiltasi Mangrove Daerah Provinsi Riau, Selasa (14/12/21) di Hotel Premier Pekanbaru. Menurutnya, restorasi gambut ini merupakan kerja besar. Kerja yang tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.
"Kerja yang tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Keberhasilan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove sangat ditentukan dengan peran para pihak, yang berkolaborasi dengan baik,"kata Murod.
Murod memaparkan, dengan telah ditetapkannya Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.871/ VIII/ 2021 tanggal 18 Agustus 2021 tentang Tim Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Provinsi Riau, pelaksanaan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau oleh TRGMD tidak akan berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh support system yang baik.
"Support system dari pihak LSM/NGO, media massa serta pihak terkait lainnya didasarkan pada komitmen yang sama untuk pelaksanaan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove menuju Riau Hijau. Komitmen merupakan pintu masuk pada proses panjang kolaborasi nantinya dalam melaksanakan kesepakatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau,"ulasnya.
Pihaknya berkeyakinan, TRGMD Provinsi Riau akan berkontribusi nyata dan mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan Riau Hijau, yang mengusung 3 Pilar Utama. Diantaranya, meningkatkan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, meningkatkan kualitas pengelolaan Sumber Daya Alam dan meningkatkan bauran energi dari Sumber Daya Alam terbarukan.
Pada kesempatan itu, Murod juga memaparkan jika Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hidrologis gambut terluas di Indonesia. Luasannya mencapai 5,3 juta hektar atau 55,7% dari total kawasan gambut Indonesia di Pulau Sumatera (KLHK 2020) dan luas kawasan mangrove ± 223 ribu hektare yang tersebar di sepanjang pantai Timur pulau Sumatra. Kedua tipe ekosistem ini mengalami degradasi/ kerusakan yang cukup parah, di ekosistem gambut kerusakan terjadi akibat deforestasi dan kebakaran hutan sedangkan di Kawasan mangrove juga terjadi deforestasi dan abrasi pantai.
Karena permasalahan tersebut lanjutnya, Provinsi Riau ditetapkan menjadi salah satu Provinsi prioritas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove oleh Badan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove (BRGM) Republik Indonesia. Di Indonesia hanya ada tiga provinsi yang melaksanakan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove secara bersamaan yakni Riau, Kalimantan Barat dan Papua. Percepatan rehabilitasi mangrove dilakukan di Sembilan provinsi yakni: Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat sedangan pelaksanaan restorasi gambut dilaksanakan di Tujuh Provinsi yakni: Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
"Mengembalikan fungsi ekosistem gambut dan mangrove yang mengalami kerusakan merupakan upaya penyelamatan dari berbagai bencana lingkungan, seperti karhutla, banjir dan abrasi. Seperti kita pahami bersama, kerusakan yang terjadi bukan hanya berdampak kepada lingkungan akan tetapi juga kepada sosial ekonomi masyarakat yang pada beberapa dampak kerusakan bahkan mempengaruhi Kedaulatan Negara Seperti yang di akibatkan oleh kabut asap (Transboundary Haze Pollution) dan Abrasi yang menggerus batas negara di Pulau-pulau Terluar-red),"sebutnya.
Oleh sebab itu, Murod mengajak para pihak, mitra pembangunan dan segenap potensi, untuk memberikan dukungan dan dedikasinya bagi kemajuan daerah dan masyarakat Riau yang sejahtera, berdaya saing dan bermartabat.
Hadir dalam Rakor itu, Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Restorasi Ganbut Wilayah Sumatera Badan Restorasi Ganbut dan Rehabilitasi Manrove RI, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatra KLHK. Para Kepala Balai Pelaksana Teknis KLHK di Riau dan lainnya.nor
No Comment to " Kadis LHK Riau: Keberhasilan Restorasi Gambut Tergantung Kolaborasi Semua Pihak "