KORANRIAU.co-Pemberlakuan penguncian wilayah (lockdown) selama tiga pekan dan penutupan sementara masjid untuk mencegah penularan virus corona tidak membuat umat Islam di Newcastle, Inggris, kehilangan semangat menyambut Ramadan.
Untuk mengisi waktu umat Muslim setempat selama Ramadan, Masjid Raya Newcastle membuat terobosan dengan menyampaikan ceramah dan materi pengajian melalui dunia maya.
"Masjid Raya Newcastle akan memberikan layanan kepada para jemaah meski di tengah situasi yang sulit dan tidak menentu seperti saat ini," kata imam Masjid Raya Newcastle, Abdul Basith Mohammad, seperti dilansir The Northern Echo, Rabu (22/4).
Abdul berharap umat Islam di Newcastle menggunakan sarana teknologi untuk tetap bisa bersilaturahim dengan sanak saudara, untuk mengganti ajang buka puasa bersama yang lazim dilakukan sepanjang Ramadan.
"Meski bangunan masjid secara formal ditutup, masjid akan terus menyediakan kelas mengaji daring untuk anak-anak, pengajian untuk umum, kajian khusus perempuan, konsultasi agama dan bekerja sama dengan lembaga amal di tengah lockdown," ujar Abdul.
Abdul menyatakan para pengurus masjid akan terus berupaya melayani jemaah selama Ramadan. Namun, dia juga menganjurkan kepada umat Islam di Newcastle untuk menjalankan ibadah di rumah.
"Ambil kesempatan ini untuk menghabiskan waktu yang berharga bersama orang tersayang di rumah," ujar Abdul.
Penasihat Kabinet untuk Perubahan Iklim dan Masyarakat, Clare Penny-Evans, memahami kesulitan yang dihadapi umat Islam di Newcastle dan seluruh Inggris yang akan menghadapi Ramadan di saat wabah corona.
"Kami menyadari Ramadan tahun ini akan berbeda, sebab tradisi berkumpul bersama saat berbuka, salat berjemaah di masjid dan memberi bantuan tidak akan terjadi untuk sementara," kata Clare.
"Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, kami mendoakan supaya seluruh umat Islam menjalankan Ramadan dengan damai dan aman," ujar Clare.cnnindonesia/nor
No Comment to " Ramadan dan Pengajian Online di Newcastle "