KORANRIAU.co,PEKANBARU- Selama 4 hari dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru, masih banyaknya ditemukan masyarakat yang tidak peduli dan bahkan melanggar aturan PSBB.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer, sesuai dengan hasil evaluasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekanbaru bahwa banyaknya masyarakat yang melanggar aturan.
Dikatakan M Noer, berbagai himbauan telah dilayangkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru namun ternyata tidak mendapat respon dari masyarakat. Di antaranya masih adanya tempat usaha yang tetap beroperasi meski sudah diminta untuk tutup selama pandemi Covid-19.
"Kemarin kita temukan masih ada juga warung internet yang masih buka ditengah PSBB ini," ujar M Noer.
Dijelaskannya, imbauan untuk menutup warnet dan sejenisnya guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di Pekanbaru.
Menurutnya, masyarakat masih banyak berpikir untuk diri sendiri sehingga tidak mengindahkan imbauan dari pemerintah. Padahal, semua orang saat ini terdampak Covid-19.
"Saat PSBB pertama masih ada juga masjid yang menggelar sholat jumat," sebutnya.
Selain itu, pengawasan di lokasi cek poin juga diakui M Noer masih ada kekurangan. Seperti tidak adanya ambulance dan petugas kesehatan yang berjaga di cek poin dan juga tidak adanya alat pengukur suhu tubuh.
Namun mulai hari ini, M Noer memastikan untuk permasalahan ambulncae sudah mulai diatasi dengan memberdayakan ambulnace dari puskesmas."Kita minta petugas medis di Puskesmas maupun ambulance siaga di sana," pungkasnya.Rahmat
No Comment to " 4 Hari PSBB di Pekanbaaru, Masih Ditemukan Pelanggaran "