• Gubernur Riau Berbagi Pengalaman Atasi Karhutla dengan Gubernur Sumsel

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 12 Januari 2020
    A- A+

    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Gubernur Riau H Syamsuar dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menggelar pertemuan membahas tentang penanganan dan pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kedua provinsi bertetangga itu.

    Pertemuan yang digelar di Gedung Daerah, Sabtu (11/1/20) itu, juga dihadiri Danlanud Roesmin Nurjadin, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Karo OPS Polda mewakili Kapolda, Danrem 031 Wira Bima, BPBD Provinsi Riau beserta Kepala OPD Provinsi Riau dan jajaran. Sementara Gubernur Sumsel didampingi Danrem 044 Garuda Dempo, Kolonel Arh Sonny Septiono beserta jajaran.

    Gubri Syamsuar dalam paparannya berharap,masing-masing jajaran dapat bertukar pengalaman, dan tercipta kesamaan visi dalam menghadapi bencana Karhutla. Sehingga penanggulangan Karhutla dapat ditangani lebih baik.

    "Musim kemarau ekstrim akan kita hadapi dalam waktu dekat. Pemprov Riau sudah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder sampai pihak desa agar dapat bersama-sama menjaga hutan dan lahan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,"kata Gubri.

    Dikatakan Gubri, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan penandatanganan bersama dengan perusahaan yang ada di Provinsi Riau. Antara lain komitmen tidak akan melakukan pembakaran lahan dalam pembersihan areal.

    Kemudian, menyediakan dan melengkapi personil regu pemadam kebakaran lahan beserta sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Melakukan pengendalian Kebakaran lahan baik pada areal perusahaan maupun areal masyarakat sekitar perusahaan dalam radius 5 kilometer.

    "Bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota se Provinsi Riau dalam pengendalian kebakaran hutan. Membantu pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan khususnya dalam pengendalian kebakaran lahan, serta bersedia diproses secara hukum jiga patut diduga melakukan pembakaran lahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"beber Gubri.

    Untuk mengatasi terjadinya Karhutla lanjut Gubri, pihaknya melakukan beberapa kebijakan strategis. Diantaranya, pemetaan kembali daerah rawan bencana, inventarisir kembali terhadap izin perusahaan perkebunan dan pengusahaan yang beroperasi di wilayah Provinsi Riau.

    Lalu, melibatkan perusahaan dalam patroli bersama yang dapat dimonitoring langsung oleh satgas karhutla Provinsi Riau, penyediaan alat pertanian di 99 kecamatan yang rawan karhutla dan penyediaan tanaman yang ramah terhadap lingkungan. Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sebagai zona penyamgga sehingga menciptakan eko wisata terutama di kawasan taman nasional hutan lindung dan hutan konservasi.

    "Selanjutnya, melibatkann dunia pendidikan terhadap dosen dan tenaga pengajar lainnya serta mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata dalam mensosialisasikan bahaya karhutla akibat membuka lahan cara membakar. Menanam tanaman-tanaman yang ramah lingkungan di lahan gambut,"jelasnya.

    Selain itu kata Gubri, membuat sistem informasi / aplikasi peringatan dini dalam mengetahui lokasi titik hotspot di lapangan. Pembuatan embung dan sekat kanal pada lokasi-lokasi lahan gambut, penetapan status siaga darurat jika sudah ada informasi awal dari BMKG mengenai masuknya musim kemarau.

    "Pembentukan tim terpadu penertiban kebun sawit ilegal, penegakan hukum, sinergitas antara pemprov / kab / kota bersama pemerintah pusat dan perguruan tinggi dengan semua pihak,"tuturnya.

    Mendengar paparan Gubri Syamsuar itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengaku sangat terkesan dengan penanganan Karhutla di daerah ini. Bahkan dia akan menjadikan pengalaman itu sebagai acuan dalam mengatasi Karhutla di wilayahnya.

    "Selama 10 tahun saya menjabat menjadi Bupati tidak ada Karhutla. Baru saja saya dilantik sebagai Gubernur Sumatera Selatan langsung dihadapkan dengan karhutla. Kami belum ada pengalaman dalam menanganinya, Alhamdulillah hari ini dapat bertukar pikiran bersama Gubernur Riau,"sebutnya.

    Herman menceritakan, lahan gambut di Sumsel seluas 1,4juta. Kubah gambut 20-30 meter dan berada jauh dari infrastruktur.Andalan pemadaman hanya water bombing dengan cost yang besar sementara APBD Sumsel sedikit. Pemprov Sumsel kewalahan menghadapi karhutla.

    Menurutnya, 99% Karhutla di Sumsel disebabkan oleh alam dan 1% disebabkan alam saat beberapa waktu lalu koordinasi dengan kepala BNPB. Dia pun terinspirasi dengan solidnya Gubri Syamsuar dengan bupati/walikota dalam menangani Karhutla,

    "Saya mengucapkan terimakasih Gubernur Riau sudah mau menerima kami dan bertukar pikiran tentang penanganan Karthula. Untuk menghadapi Karhutla tidak ada kata lain, selain saling bekerjasama,"tegas Herman.nor

    Subjects:

    BERITA UTAMA
  • 1 komentar to ''Gubernur Riau Berbagi Pengalaman Atasi Karhutla dengan Gubernur Sumsel"

    ADD COMMENT
    1. Jangan sia-sia kan masa muda mu untuk hal yang tidak perlu, kunjungi qqharian,info
      Dan kamu hanya perlu bermain game untuk menangkan hadiah puluhan juta rupiah,
      tertarik untuk bergabung? Kunjungi situs nya sekarang juga. Untuk info lebih lanjut bisa hub cs kami di livechat/Wa : +63 9954825268 | Line : qqharian | Refferal Code : 8FE83FDE

      BalasHapus

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg