KORANRIAU.co,PEKANBARU – Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor terhitung Jumat (20/12/19), karena kondisi bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Riau.
Sekdaprov Riau H Yan Prana Jaya mengatakan selain Karhutla, Riau adalah provinsi yang rawan banjir dan longsor mengingat itu bersumber dari 4 sungai besar di Riau saat. Penetapan status ini di mulai hari ini, 20-31 Desember 2019.
Dalam catatan Pemprov Riau katanya, saat ini sudah ada 216 desa terendam banjir dari enam kabupaten/kota, yakni Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kuansing, Indragiri Hulu dan Pelalawan.
“Kami sudah mendeteksi beberapa penyebab utama mengapa masalah banjir di Riau selalau berulang. Banjir dan longsor karena pengundulan hutan, sehingga tidak ada serapan air, dan air bebas menuju sungai dan meluap,” katanya usai menggelar rapat penetapan di Ruang Kenanga Kantor Gubernur Riau.
Dijelaskan, masalah lain yang menyebabkan banjir dan longsor karena penebangan hutan di wilayah hulu semakin memperbesar potensi bencana alam. Kemudian perubahan drenase tanpa amdal, saluran air di pemukiman warga yang tersendat, tanah yang tertutup semen serta dibukannya pintu waduk PLTA Koto Panjang.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan empat daerah telah ditetapkan status siaga banjir dan longsor."Iya. SK penetapanya sudah ada sama kita,"katanya, Kamis (19/12/19) di Pekanbaru.
Keempat kabupaten itu kata Edwar diantaranya, Kabupaten Indragiri Hulu, Pelalawan, Kampar dan Rokan Hulu. Hal ini akan menjadi alasan pihaknya untuk menetapkan status siaga banjir tingkat Provinsi Riau.
"Karena sudah lebih dari satu kabupaten, maka dari hasil rapat kita bersama instansi dan lembaga terkait sepakat untuk penetapan status siaga banjir tingkat provinsi,"terangnya.nor
No Comment to " Riau Tetapkan Siaga Darurat Banjir dan Longsor "