KORANRIAU.co,PEKANBARU- Forum Mahasiswa Peduli Hutan Riau (FMPHR) melakukan aksi demo dengan menuding Tim Satgas kebun ilegal yang dipimpin Wakil Gubernur Riau H Edi Natar Nasution 'tebang pilih' dalam melakukan penindakan, Kamis (19/12/19) di Kantor Gubernur Riau.
Ketidakadilan Tim Satgas ini dibuktikan mahasiswa dengan menyebutkan ada dua perusahaan yang diduga tak miliki izin masih beroperasi. Dua perusahaan itu adalah PT Raka dan PT Tambak Seraya di kawasan Tanaman Hutan Rakyat (Tahura) Minas.
"Gubri harusnya mempertanyakan tim yang dibentuknya, kenapa tebang pilih dalam bertindak. Saat ini di Tahura, PT Raka dan PT Tambak Seraya masih beroperasi. Sementara perusahaan lainnya yang beroperasi di kawasan ini justru ditindak,"kata seorang mahasiswa saat berorasi.
Kondisi sama juga terjadi di kawasan hutan Betabuh Indragiri Hulu. PT Mal sampai saat ini masih menjalankan usahanya. Berbeda dengan PT BIP yang juga beroperasi di kawasan sama, justru sudah ditindak.
Perbedaan perlakuan ini menurut pendemo, semakin menimbulkan pertanyaan untuk tim Satgas penindakan kebun ilegal bentukan Gubri. Seandainya memang dilarang perusahaan beroperasi, kenapa diantaranya masih ada dibiarkan.
PT Mal yang beroperasi di kawasan hutan Bukit Betabuh masih beroperasi. Hal ini tentu menjadi pertanyaan. Sementara PT BIP telah ditindak yang beroperasi di kawasan itu.nor
No Comment to " Mahasiswa Tuding Tim Satgas Kebun Ilegal 'Tebang Pilih' "