Berdasarkan data yang diterima detikcom, dana Bankeu Provinsi Jabar Tahun 2020 totalnya mencapai Rp 7,7 triliun. Besaran untuk 27 kabupaten/kota berbeda-beda. Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan porsi terbesar yakni Rp 744 miliar dan Kota Banjar terkecil hanya Rp 58 miliar.
Yogi mempertanyakan besaran Bankeu untuk wilayah yang pernah dipimpin Wagub Jabar Uu Ruzhanul tersebut. Sebab, sejauh ini belum ada program strategis pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya yang membutuhkan biaya besar.
"Itu (Besaran Bankeu) mencurigakan. Kalau Pangandaran (Rp 596 miliar) biasa saja dan lazim karena proyeknya banyak. Kalau Tasikmalaya sebesar itu, jelas jadi pertanyaan besar," kata Yogi saat dihubungi, Rabu (11/12/2019).
Menurutnya kalau besaran Bankeu indikatornya mengacu pada IPM, masih banyak daerah di Jabar yang tingkat kemiskinannya cukup tinggi. Sehingga, seharunya bukan Kabupaten Tasikmalaya yang mendapat porsi besar.
"Saya surprise (Kabupaten) Tasik dapat proporsi besar. Kalau program batin, religiusitas kan enggak bisa diukur. Tasik juga enggak terlalu miskin-miskin amat, di Ciamis juga banyak," tutur Yogi.
Dia yakin terdapat peran besar Uu dalam pembagian jatah Bankeu ini. Dia berharap, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberi pengawasan lebih terhadap penggunaan dana Bankeu.detikcom/nor
No Comment to " Bankeu Kabupaten Tasikmalaya Rp 744 M, Pengamat: Itu Mencurigakan "