• Penghasilan Petani Garam Kini Lebih Kecil dari Kuli Bangunan

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 15 September 2019
    A- A+

    KORANRIAU.co-Musim kemarau semestinya menjadi masa yang menggembirakan bagi para petani garam. Pasalnya, di musim itu mereka mulai memproduksi dan memanen garam di tambak. Dari situlah, mereka memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarga.

    Namun, kondisinya berbeda pada musim kemarau tahun ini. Para petani garam kini justru gigit jari. Betapa tidak, stok garam mereka sisa panen 2018 lalu masih menumpuk.

    Baca Juga
    Produksi Garam Nasional Perlu Miliki Skala Ekonomi yang Masif Harga Garam Petambak Anjlok, Susi: Kebanyakan Impor Lintas Ekbis: Harga Garam Anjlok di Musim Panen

    Tumpukan itu kini semakin bertambah dengan datangnya musim kemarau 2019. Harga garam pun terjun bebas, tak sesuai dengan biaya produksi dan kerja keras mereka.

    Hal itu seperti yang dirasakan oleh para petani garam di sentra tambak garam Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Salah satunya adalah Vindy Ferdiansyah (30 tahun).

    Vindy mengatakan, garam hasil produksinya masih menumpuk di dalam gudang. Dia memiliki gudang berukuran 6x12 meter. Gudang itu berkapasitas 100 ton dan saat ini kondisinya sudah penuh dengan garam.

    Vindy mengaku tak tahu pasti kapan seluruh garam itu bisa terjual. Pasalnya, saat ini harga garam masih rendah. Dia baru akan melepas simpanan garamnya jika harganya sudah mulai membaik.

    "Saya tahan dulu supaya ruginya tidak terlalu besar," kata Vindy, saat ditemui di Kecamatan Krangkeng, akhir pekan kemarin.republika/nor
  • No Comment to " Penghasilan Petani Garam Kini Lebih Kecil dari Kuli Bangunan "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg