KORANRIAU.co - Aktivitas presiden dan menterinya yang menggelar family gathering bersamaan dengan pemadaman listrik dinilai sebagai peristiwa sosial yang bertentangan.
Satu sisi elite pemerintahan sedang
bersenang-senang di Istana Kepresidenan Bogor, satu sisi lainnya
masyarakat menderita akibat pemadaman listrik itu.
"Aktivitas presiden yang justru dalam
kondisi menyenangkan, bisa jadi kepekaan pejabat publik sudah hilang.
Kondisi hari ini, publik tidak bisa menolak pemadaman listrik, tetapi
paling tidak pejabat publik harus sanggup tunjukkan jika mereka bersama
kesulitan warganya," kata pengamat politik Dedi Kurnia kepada JPNN.com,
Minggu (4/8).
Dedi melanjutkan, presiden ataupun menteri dan pejabat publik lainnya, seharusnya memiliki kesalehan politik sekaligus sosial.
Yakni merasa selalu diperlukan warga negara, dan merasa di bawah bayang-bayang beban warga negara, bukan sebaliknya.
"Hilangnya kesalehan politik itu,
bisa saja karena presiden menganggap dirinya sebagai pimpinan tertinggi
dari para pejabat negara lainnya, sehingga warga negara tidak dapat
berinteraksi secara langsung, terutama dalam interaksi emosional.
Imbasnya, jika ada kebutuhan publik yang harus terlayani, presiden
dengan mudah mengalihkan itu pada pejabat lain," jelas dia.
Peneliti politik dari Universitas Telkom
Bandung ini mengatakan, pemadaman listrik di Pulau Jawa sampai Bali
harusnya disertai dengan pemberitahuan kepada khalayak. Dedi mengatakan
peringatan itu bisa membuat masyarakat maklum atas pemadaman listrik.
Namun, karena pemadaman ini murni
kesalahan teknis PLN, maka hal itu bisa disimpulkan sebagai buruknya
manajemen di perusahaan listrik negara tersebut.
"Cukup menguatkan indikasi buruknya
tata kelola PLN, bahkan BUMN sekaligus, terlebih tidak ada pejabat
publik yang sigap mengambil tanggung jawab, sekurang-kurangnya
memberikan pemakluman dan kompensasi atas keteledoran ini," tutur Dedi.
Seperti diketahui, pemadaman listrik
di Pulau Jawa dan Bali terjadi pada Minggu (4/8). Khusus di Jakarta,
pemadaman listrik dirasakan sekitar pukul 11.00.
Sejumlah perlombaan digelar dalam acara itu, di antaranya makan kerupuk dan main bola menggunakan kain sarung. (tan/jpnn)
No Comment to " Ada Pengamat Kaitkan Listrik Mati dengan Family Gathering Jokowi dan Para Menteri "