KORANRIAU.co,PEKANBARU - Provinsi Riau mencatat kemajuan signifikan dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hingga Sabtu malam (26/7), hanya tersisa 4 titik panas (hotspot) yang terdeteksi di wilayah ini, menjadikan Riau sebagai salah satu provinsi dengan jumlah hotspot terendah di Sumatera.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Stasiun Pekanbaru, keempat titik tersebut berada di Kabupaten Pelalawan (3
titik) dan Kabupaten Siak (1 titik). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan
daerah lain seperti Sumatera Selatan (50 titik) dan Aceh (47 titik).
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Indah DN, menjelaskan bahwa kondisi
cuaca dalam beberapa hari terakhir turut mendukung penurunan jumlah hotspot. Hujan
ringan hingga sedang diperkirakan masih akan turun di sejumlah wilayah Riau,
termasuk Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, hingga Kuantan Singingi.
"Cuaca pagi hari umumnya cerah berawan, namun hujan diprakirakan
terjadi mulai siang hingga dini hari di berbagai kabupaten. Ini sangat membantu
meredam potensi kebakaran lahan," ujar Indah, Ahad pagi (27/7).
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi hujan sedang hingga
lebat yang disertai petir dan angin kencang, khususnya pada sore hingga malam
hari di sejumlah wilayah seperti Kampar, Siak, dan Indragiri Hulu.
Penurunan titik panas ini tak terlepas dari berbagai ikhtiar doa yang
dilakukan. Selain kolaborasi TNI-Polri, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintan
Kabupaten/Kota, pihak
Kementerian Kehutanan melalui Ditjen PDASRH juga berjibaku memadamkan api
dengan mengerahkan 118 personel Manggala Agni ke Riau untuk menangani Karhutla.
Tim tersebar di delapan titik prioritas, termasuk Pelalawan, Indragiri Hilir,
Rokan Hilir, Kampar, Siak, dan Dumai. Dari 14 titik api terdeteksi, hanya 10
yang terkonfirmasi aktif dengan kategori medium. Sebagian besar masih dalam
proses pengecekan.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang intensif dilakukan Satuan Tugas Udara
Lanud Roesmin Nurjadin juga semakin mempercepat menekan Karhutla di Riau.
Diketahui, hingga Juli 2025, sekitar 10 ton garam disemai di udara menggunakan
dua pesawat khusus untuk memicu hujan buatan.
"Alhamdulillah, titik api sudah jauh berkurang. Saat ini tinggal
pendinginan asap," kata komandan Satgas Udara, Marsma TNI Abdul Haris.
Kendati Karhutla sudah bisa dikendalikan, namun pemerintah daerah tetap
mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan. "Situasi
boleh membaik, tapi kewaspadaan jangan sampai kendur," ucap Indah. Mc/nor

No Comment to " Riau Berhasil Kendalikan Karhutla, Hanya 4 Hotspot "