KORANRIAU.co- Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut berencana mengumumkan
pencaplokan Jalur Gaza, Palestina, di saat jutaan warga Gaza masih menghadapi
agresi brutal Tel Aviv dan menderita krisis kelaparan akut.
Media Israel Haaretz melaporkan Netanyahu bakal
mengumumkan rencana pencaplokan Gaza dalam pertemuan kabinet keamanan yang akan
datang.
Berdasarkan rencana tersebut, Israel akan
memberikan kelompok milisi Hamas Palestina tenggat waktu (deadline) untuk
memutuskan soal gencatan senjata di Gaza. Jika Hamas tak kunjung memutuskan,
Israel akan menganeksasi Jalur Gaza.
Aneksasi itu disebut akan dilakukan dalam beberapa
tahap. Wilayah buffer zone atau zona penyangga akan menjadi yang pertama
dicaplok.
Kemudian, area utara Gaza yang berdekatan dengan
Kota Sderot dan Ashkelon, Israel, akan menjadi yang berikutnya.
Wilayah-wilayah Gaza lainnya akan menyusul seiring
waktu hingga seluruh daerah kantong itu sepenuhnya dianeksasi.
Haaretz menyebut rencana aneksasi ini telah
diberitahukan ke pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sudah
mendapatkan lampu hijau.
Rencana ini disebut dilakukan Netanyahu agar
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich tak meninggalkan kabinetnya.
Menurut sejumlah sumber politik, Smotrich beberapa
hari lalu mengatakan kepada Netanyahu bahwa ia akan tetap berada di
pemerintahan jika Netanyahu mencaplok Gaza.
Sejak Israel meluncurkan agresi di Jalur Gaza,
Smotrich menjadi salah satu menteri Israel yang gencar mengusulkan rencana
relokasi warga Gaza. Ia sejak awal memang membenci warga Palestina dan berulang
kali menyerukan agar warga Israel menduduki seluruh wilayah Palestina.
Deklarasi aneksasi semacam ini sendiri bisa
membuat Israel semakin dikecam masyarakat internasional.
Pasalnya, masyarakat global saat ini sedang
mengawasi ketat Israel buntut krisis kelaparan di Gaza yang disebabkan Negeri
Zionis.
cnnindonesia

No Comment to " Makin Gila, Netanyahu Berencana Umumkan Pencaplokan Gaza "