KORANRIAU.co- Dia adalah Rida K Liamsi (RDK), sosok dibalik tokoh pers terkemuka di Kepulauan Riau. Hal ini yang melatarbelakangi semangat lahirnya RDK Award untuk generasi masa depan.
Di tengah geliat sejarah
pers di Kepulauan Riau, nama Rida K Liamsi (RDK) tercatat sebagai salah satu
pelopor penting yang ikut meletakkan fondasi jurnalisme di wilayah ini.
Meski sedikit yang
mendokumentasikan secara lengkap riwayat awalnya, peran RDK dalam membidani
lahirnya media cetak lokal tak bisa diabaikan.
RDK dikenal sebagai tokoh
pers yang memperkenalkan dunia penerbitan surat kabar di Tanjungpinang melalui
Riau Pos, yang saat itu berbasis di Pekanbaru.
Dengan semangat yang
membara, ia bolak-balik antara Tanjungpinang, Pekanbaru, dan Batam demi
mengembangkan jaringan Riau Pos Group di wilayah Kepri.
Mesin cetak yang digunakan
bahkan sempat ditempatkan di Sungai Jang, menjadi saksi bisu perjuangannya yang
tak kenal lelah.
Awalnya, tantangan yang
dihadapi tidak main-main. Dalam upaya memperkenalkan media lokal, RDK harus
menghadapi kenyataan pahit; koran yang dicetak sulit terjual, bahkan dibagikan
gratis pun kadang tidak laku. Namun kerja kerasnya tak pernah surut. Ia bahkan
rela berutang demi memastikan koran tetap terbit.
Di tangan RDK, surat kabar
lokal mulai dibaca masyarakat. Tak hanya mengurusi redaksi, ia juga mengajarkan
manajemen media, menyusun strategi distribusi, hingga memperkenalkan prinsip
jurnalistik yang profesional dan idealis kepada generasi muda.
Sebelum menjadi pengelola
media besar, RDK adalah wartawan sejati yang dikenal idealis.
Tulisan-tulisannya selalu
dinanti, dengan gaya yang mengalir dan menyentuh akar budaya lokal. Dua di
antaranya masih membekas dalam ingatan banyak rekan seprofesi.
Tulisan pertamanya
menggambarkan semangat nasionalisme warga pulau-pulau di Batam, khususnya di
Rempang dan Galang, yang merayakan HUT RI dengan meriah selama sebulan penuh.
Turnamen sepak bola menjadi
ikon perayaan, dengan dana yang dikumpulkan setahun sebelumnya hanya untuk
memeriahkan 17-an.
RDK menyebut fenomena ini
sebagai cerminan semangat kebangsaan yang luar biasa dari masyarakat pesisir.
Tulisan kedua adalah seri
liputan investigatif tentang ekspedisi pencarian harta karun bawah laut di
perairan Kepri oleh tim dari luar negeri.
Dalam tulisannya yang
bersambung, RDK mengangkat ketegangan antara pihak ekspedisi dan pemerintah
Indonesia yang melarang kegiatan tersebut.
Salah satu judul tulisan
yang paling diingat adalah “Apa yang Kau Cari… Anuuu!!!?” yang
menyiratkan kekesalan sekaligus sindiran tajam terhadap tindakan eksploitasi
kekayaan laut secara ilegal.
Motivasi yang bisa kita
ambil dari perjuangan RDK adalah ketekunan, dedikasi, dan keyakinan bahwa media
lokal bisa menjadi corong suara masyarakat meski harus dimulai dari titik nol.
Semangat ini masih sangat
relevan di era digital saat ini, ketika media dituntut untuk tetap independen,
jujur, dan mengakar pada kepentingan publik.
RDK telah menorehkan jejak
yang dalam di dunia pers Kepulauan Riau, bukan hanya sebagai pendiri media,
tapi juga sebagai guru dan inspirator bagi generasi wartawan berikutnya.
Oleh: Marganas Nainggolan,
Wartawan senior dan Penggagas RDK Award

No Comment to " Lahirnya RDK Award dari Perjuangan Seorang Tokoh Pers untuk Generasi Masa Depan Kepri "