KORANRIAU.co,PEKANBARU-Gubernur
Riau (Gubri) Abdul Wahid meninjau lokasi banjir akibat dibukanya 5 pintu waduk
PLTA Koto Panjang di Desa Kampung Panjang, Air Tiris, Kmapar Utara, Senin (3/3/25) siang.
Gubri juga menyerahkan bantuan Sembako kepada warga korban banjir.
Dalam peninjauan itu, Gubri Wahid didampingi Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Misharti. Kemudian, Kepala BPBD Riau Edi Afrizal, Kepala Dinas Sosial Riau Zulfadli. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau drg Sri Sadono Mulyanto dan pejabat lainnya.
Berdasarkan
pantauan, Gubri Wahid langsung meninjau rumah-rumah warga yang berada di
belantara sungai Kampar, dengan menggunakan perahu karet. Dia merasa prihatin
rumah warga ada yang sampai tenggelam dan hanya atap rumah yang tersisa. Selain
itu akses jalan dan jembatan juga tertutup akibat meluapnya air sungai Kampar.
“Jadi
kami langsung turun meninjau lokasi banjir, paninjauan kami dilapangan ini
banjir diakibatkan dari meluapnya debit air dari PLTA Koto Panjang, itu dibuka
pintunya sehingga dampaknya sampai kesini. Untuk antisiapsi dalam waktu
pendeknya ini tentu kami bersama Bupati berkoordinasi membantu warga yang
terdampak dulu, baik dari sisi sembako, selimut karpet, tikar dan lain lain,”kata
Gubri Wahid.
Untuk
jangka panjangnya lanjut Gubri, pihaknya
akan berdiskusi beserta PLN dan Pemerinath pusat, mencari solusi agar banjir
seperti ini tidak terjadi lagi. Apalagi kondisi banjir ini sampai ke Kabupaten
Pelalawan.
“Harus
kita cari solusinya, karena ini terjadi bukan hanya di Kampar di Pelalawan
juga. Beberapa kali jalan di sana tidak bisa berfungsi dengan baik antrian
mengakibatkan sembako mahal, semuanya tersendat oleh karwna itu perlu solusi,”sebut
Gubri.
Lebih jauh Gubri menyampaikan, untuk solusi yang akan disampaikannya ke
Pemerintah pusat, agar tidak terjadi lagi banjir yang setiap tahun terjadi
akibat dibukanya spilway PLTA Koto Panjang ini, yaitu dengan menambah bendungan
baru. Sehingga dapat menampung debit air akibat hujan yang tinggi melanda di
wilayah Sumbar dan Riau.
“Solusinya sebenarnya kita mau minta buat bendungan lagi,
kalau debit air disana dibuka umpannya disini ditahan nanti pelan-pelan
diangsur. Sebenarnya harus ada satu atau dua bendungan lagi supaya bisa
teratasi,” kata Wahid.
Pada kesempatan itu, Gubri juga sempat memberikan bantuan
bahan pokok, selimut, matras kepada warga yang menjadi korban banjir. Ribuan paket Sembako itu
merupakan dari Dinas Sosial Riau, BPBD Riau, Dinas Kesehatan Riau dan Baznas
Riau.
Sementara itu, salah seorang warga Kampung Panjang Air
Tiris, Rohim, saat ditemui mengatakan ia bersama masyarakat lainnya setiap
tahun mengalami banjir yang cukup besar. Karena air sungai kampar naik akibat
dibukan pintu waduk PLTA Koto Panjang. Untuk itu ia meminta agar pemerintah
bisa mencarikan solusi segera, agar banjir yang sama tidak terjadi lagi.
“Tadi malam tiba-tiba air masuk kedalam rumah saya, ini airnya tinggi hampir
sampai sepinggang. Tentu kami sekeluarga panik dengan kondisi banjir yang
tiba-tidak masuk kedalam rumah. Memang tiap tahun terjadi seperti ini akibta
dibukanya waduk PLTA Koto Panjang. Tolong carikan kami solusi agar tidak lagi
banjir tiap tahun seperti ini,” kata Rohim.
Sementara itu, dari datan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, untuk
wilayah terdampak di Kampar Utara, berdasarkan laporan dari pemerintah setempat
ada 315 rumah di Kampung Panjang terdampak banjir. Desa Sendayan sebanyak 177
KK, 69 KK di Desa Naga Beralih. Banjir juga berdampak di Desa Muara Jalai yang
merendam sebanyak 168 KK, lalu di Desa Sawah 262 KK, Sungai Tonang 12 KK, dan
Desa Sungai Jalau 95 KK. Secara keseluruhan, sebanyak 1.098 KK di Kecamatan
Kampar Utara terkena dampak banjir.
“Selain di Kampar, Kabupaten lain yang dilanda banjir diantaranya di Kabupaten
Rohul, terdampak banjir sebanyak 5.942 KK, Kota Pekanbaru 55 KK, dan di
Kabupaten Kuansing yang terdampak mencapai 168 KK. Ini data yang baru kami
terima dari Kabupaten Kota,” kata Edi. nor
No Comment to " Gubri Wahid Tinjau dan Serahkan Bantuan Korban Banjir di Kampar Utara "