• Skandal Suisseleaks: Uang Triliunan Raja Yordania dan Kartel Narkoba

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Senin, 21 Februari 2022
    A- A+
    Foto: Raja Yordania Abdullah II.



    KORANRIAU.co-Laporan Suisseleaks pada Minggu (20/2), mengungkapkan skandal terkait simpanan setara triliunan rupiah Raja Yordania, Abdullah II, hingga kartel narkoba yang ada di perusahaan perbankan Credit Suisse.

    Saat dimintai komentar terhadap temuan Suisseleaks, pihak Credit Suisse menuturkan bahwa manajemen risiko adalah "inti dari bisnis kami."

    Pihak bank juga mengatakan akun bermasalah yang diidentifikasi oleh jurnalis sudah ditutup ataupun sedang dalam proses penutupan sebelum laporan pers ini terkuak.

    Salah satu yang terungkap juga akun milik kartel narkoba atau mafia dari Italia, 'Ndrangheta', meski belum ada detail mengenai besaran dana mereka dalam laporan itu.

    Berikut beberapa tokoh yang masuk dalam kasus di Credit Suisse:

    Rodoljub Radulovic

    Salah satu dugaan tokoh kartel narkoba yang terungkap dalam laporan ini adalah Rodoljub Radulovic. Radulovic yang juga dikenal sebagai 'Misha Banana' adalah terduga pemimpin kartel narkoba Serbia. Ia memiliki dua akun di Credit Suisse, dengan salah satu akun memiliki harta hampir 3,4 juta francs Swiss (Rp52 miliar).

    Credit Suisse masih membukakan akun untuk Radulovic meski ia sempat terlibat dalam penipuan keuangan di Amerika Serikat.

    Satu akun milik Radulovic dituduh digunakan untuk mencuci jutaan uang hasil penjualan kokain, dikutip dari OCCRP. Satu akun lainnya dipegang Radulovic lewat perusahaan yang ia buat di Kepulauan Marshall untuk mengklaim aset milik perusahaan lain yang ia gunakan sebagai kendaraan penipuan.

    Radulovic, yang telah menjadi buronan selama bertahun-tahun, kini sedang diadili karena menyelundupkan 1,8 ton kokain dari Argentina ke Eropa.
    Raja Yordania

    Raja Yordania, Abdullah II, disebut memiliki satu akun di Credit Suisse dengan nilai 230 juta franc Swiss (Rp3,5 triliun).
    Berbagai Mata-Mata Dunia

    Laporan Suisse Secrets menunjukkan 15 figur intelijen dari seluruh dunia, maupun anggota keluarga mereka, memiliki akun di Credit Suisse.

    Sejumlah intelijen yang memiliki akun di bank tersebut termasuk kepala mata-mata dan kerabat mereka dari Yordania, Yaman, Irak, Mesir, dan Pakistan. Beberapa dari mereka juga dituduh melakukan kejahatan finansial, penyiksaan, ataupun keduanya.

    Salah satu tokoh yang diungkap adalah Sa'ad Khair. Ia merupakan kepala dari Direktorat Intelijen Umum (GID) Yordania yang bertindak sebagai sekutu Amerika Serikat dalam Perang Melawan Teroris.

    Meski demikian, moral Khair perlu dipertanyakan mengingat ia sempat dituduh menyelundupkan minyak, menjalankan badan yang diduga menyiksa tahanan, pun juga mengawasi pengadilan tak resmi.

    Pada 2003, Khair membuka rekening pribadi di Credit Suisse. Selama tujuh tahun berikutnya, kekayaan rekening tersebut mencapai 28,3 juta franc Swiss (Rp440 miliar) pada puncaknya, sebelum rekening itu ditutup beberapa bulan setelah ia meninggal di 2009.

    Selain Khair, Omar Suleiman dari Mesir, Jenderal Pakistan Akhtar Abdur Rahman, dan Ghaleb Al-Qamish dari Yaman juga diketahui memiliki akun di Credit Suisse.

    Keempatnya mengelola badan intelijen negara, di mana mereka mengontrol anggaran gelap berjumlah besar tanpa pengawasan parlemen dan eksekutif. Semua figur ini ataupun keluarga mereka memiliki rekening pribadi di Credit Suisse dengan jumlah besar, dan tak memiliki sumber uang pribadi yang jelas.

    Keempatnya juga memiliki peran dalam intervensi AS di Timur Tengah dan Afghanistan. Selain itu, tiga orang dari kelompok ini juga berperan dalam badan yang diduga terlibat dalam penyiksaan.cnnindonesia/nor


    Subjects:

    Internasional
  • No Comment to " Skandal Suisseleaks: Uang Triliunan Raja Yordania dan Kartel Narkoba "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg