• Legenda Gambar Buram ‘Silhouttes’ Menteri Pajak Prancis

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Jumat, 21 Februari 2020
    A- A+

    KORANRIAU.co-Bila hari-hari ini muncul rencana beragam pajak yang memuat rakyat merasa kian tercekik, misalnya pajak tas plastik, pajak penjualan dalam daring, bahkan kabarnya akan ada pajak asap knalpot, sebenarnya publik tak perlu tercengang. Ini dilakukan karena memamng keuangan negara lagi seret.


    Namun, di dunia ternyata ada kisah menteri yang gemar menarik pajak. Dia bernama Silhouettes yang merupakan seorang menteri keuangan Prancis di bawah Raja Louis XV. Lengkapnya  bernama Étienne de Silhouette. Kisah itu ditulis penulis sejarah unik di dunia Geri Walton dalam geriwalton.com

    Silhouette memang orang cerdas. Dia telah mempelajari keuangan dan ekonomi serta telah menghabiskan satu tahun di London belajar tentang ekonomi Inggris. Menurut seorang reporter abad kesembilan belas, de Silhouette "memperkenalkan beberapa mode penghematan selama pemerintahannya. Dan di antara mode-mode penghematan ni adalah kemampuannya membuat setoran pajak yang sangat besar bagi negara


    Hasil gambar untuk history Etienne de Silhouette.

                     ******

    Kisah itu dimulai pada tahun 1760 ketika Étienne de Silhouette memperkirakan anggaran yang suram dan berusaha memulihkan keuangan kerajaan dengan menggunakan metode Inggris. Catanya adalah dengan memajaki orang kaya dan istimewa. Dia merancanag apa yang disebut "subsidi umum," atau dengan kata lain, tanda-tanda adanya kekayaan eksternal (barang mewah, pelayan, dan lainnya) yang harus dikenakan pajak.

    Tak hanya itu, bahkan Silhouette melangkah lebih jauh lagi dengan melebur emas dan perak yang menjadi dana simpanan negara. Dia pun sibuk mengkritik kaum bangsawan (termasuk Voltaire) yang keberatan dengan langkah-langkah perpajakan ekstremnya. Kisah sepak terjang 
Silhouette terlacak dalam berbagai tulisan di surat kabar Prancis pada tahun 1760.

    
Karena banyaknya tulisan yang mengkritik cara  Silhouette, namanya mulai digunakan oleh publik dengan cara merendahkan atau pejoratif,Kata Silhooette disematkan untuk menggambarkan sesuatu yang murah atau hemat. Namun, bagaimana tepatnya nama de Silhouette dikaitkan dengan gambar siluet yang tampak suram.

    Setidaknya ada tiga versi tentang bagaimana hal itu terjadi. Pertama, karena saking susahnya kondisi ekonomi negara, pada pertengahan 1700-an.Kala itu banyak orang di Prancis tidak mampu membayar seorang seniman potret untuk melukis rupa mereka. Mereka hanya dapat membeli potret bayangan (siluet).

    Uniknya, meski buram potret bayangan telah lama berasal dan dikaitkan dengan asal-usul seni dalam mitologi awal peradagan yang hitam putih. Potret bayangan selain mudah dibuat juga murah untuk dibuat. Mereka biasanya menggambarkan diri mereka  layaknya profil seseorang yang dipotong dari karton hitam atau kertas dan ditempel di latar belakang putih.


    Herannya, meski merupakan karya seni alternatif murah untuk lukisan,  gaya lukis potret dengan bayangan buram ini menjadi semakin populer pada pertengahan 1700-an itu.  Bahkan semakin terkenal setelah permaisuri Louis XV, Madame de Pompadour, jatuh cinta pada lukisan bergaya ini.

    Bahkan, dia sangat menyukai potret bayangan sehingga membuatnya populer sehingga mereka dipanggil untuk sementara waktu sebagai 'à la Pompadour.' Namun, karena potretnya juga murah, mereka secara ‘gebyah uyah’ atau menurut lidah orang awam disebut sebagai à la siluet. Ini karena mengacu pada sosok menteri keuangan Étienne de Silhouette yang terkenal dengan cara-caranya yang hemat.


    Hasil gambar untuk madame de pompadour silute

    Keterangan Gambar: Lukisan siluet Madame de Pompadour.

                         *****

    Versi kedua tentang bagaimana nama de Silhouette menjadi melekat pada potret bayangan lagi bergantung pada namanya yang digunakan dalam cara yang merendahkan. Dalam versi ini, orang-orang Prancis mengenakan celana tanpa kantong yang disebut "des culottes à la Silhouette." Lagi-lagi gaya dihubungkan dengan sosok dandanan sang menteri, Étienne de Silhouette.


    Versi ketiga mengklaim bahwa sosok de Silhouette ada yang percaya bila dia menghabiskan waktu luangnya membuat potret bayangan pula. Menurut gosip mereka, ketika para tamu mengunjungi rumahnya, Silhouette akan meletakkan tamunya duduk di depan kanvas kosong dan menggunakan lampu khusus untuk memberi bayangan pada orang tersebut.

    Nah, dari bayangan itulah ia kemudian menciptakan potret bayangan para tamunya. Dan potretnya kemudian lazim dikenal sebagai "siluet."


    Lama kelamaan nama siluet menjadi melekat pada potret bayangan menjadi populer  di seluruh dunia. Apalagi kemudian ada pemikir atau penulis, Johann Kaspar, mengaitkan gagasan lukisan buram ala Silhouette dengan soal fisiognomi yang ciri-ciri karakter spesifik individu seseorang.

    Dia juga menerbitkan sebuah buku antara 1775 dan 1778 yang menjadi populer di Prancis, Jerman, dan Inggris,. Gagasan Kaspar ini mampu mempromosikan minat orang-orang pada potret bayangan.


    Segera setelah ide-ide itu mulai menyebar seiring ditemukannya peralatan physionotrace oleh orang Prancis, Gilles-Louis Chrétien pada tahun 1783-1784. Bahkan mereka memfasilitasi pembuatan siluet dengan menggunakan profil subjek piring ukiran, dari mana beberapa salinan potret dapat dicetak.

    Bahkan kala itu ada satu majalah yang berkunjung ke setiap desa secara berkala untuk membuat lukisan dengan gaya buram atau siluet. Publik Prancis saat itu sangat antusias.

                ****

    Namun ada catatan lain yang menyatakan silauet benar-benar diterima sebagai sebuah seni lukis empat dasa warsa tahun kemudian. Jadi baru selang 40 tahun siluet menjadi caria umum dan formal untuk merujuk pada potret bayangan.

    Ketika diresmikan, ada seorang seniman potret kelahiran Perancis yang berspesialisasi dalam menciptakan siluet. Namanya Auguste Edouart, dan ia bepergian ke seluruh Inggris, Skotlandia, dan Amerika Serikat untuk menghasilkan siluet.


    Maka seniman 
Edouart dan yang lainnya menjadi terkenal berkat siluet karena mesin penghasil siluet saat itu tidak mampu menciptakan siluet sebaik sebanding yang diproduksi dengan tangan. Selain itu, Edouart mulai berspesialisasi dalam seni siluet dan menjadi sangat mahir dalam menciptakannya, Bahkan pada tahun 1825 , ia membuat profil mengenai siluet secara panjang lebar. Dia juga menulis sebuah buku pada tahun 1835 berjudul "A Treatise on Silhouette Likenesses."

    Hebatnya lagi,  selama masa hidupnya, Edouart seharusnya menciptakan 85.000 siluet yang menakjubkan. Dari sinilah, lazimnya sebuah mode zaman siluet yang menajubkan akhirnya menjadi ketinggalan jaman. Pada abad kedua puluh, dengan ditemukannya kamera yang dipelopori oleh George Eastman pada tahun 1888, siluet mulai tergusur, Apalagi kemudian kamera mampu  diproduksi dan dijual dengan harga yang relatif rendah.

    Adanya harga kamera yang relatif murah memberi kemudahan  banyak orang untuk mendapatkan potret diri mereka sendiri. Akibatnya, pada abad kedua puluh mulai terihat lebih sedikit orang yang mau duduk untuk dilukis siluet. Imbas lainnya, kala itu mulai lebih sedikit seniman siluet yang mampu menghasilkan siluet berkualitas. Meski begitu, hingga hari ini seni siluet tidak pernah benar-benar padam karena sekarang orang masih dapat menemukan seniman siluet berkualitas.

    Ternyata sosok dan kisah menteri keuangan Prancis Silhouette tak mati-mati. Dia terus bertanformasi bersama dengan bayangan suram dan pajak yang tinggi yang selalu datang dan pergi.republika/nor

    Subjects:

    Kolom
  • No Comment to " Legenda Gambar Buram ‘Silhouttes’ Menteri Pajak Prancis "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg