KORANRIAU.co-Pemerintah China memprotes Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang mendukung rancangan undang-undang hak asasi manusia dan demokrasi Hong Kong. Mereka menyatakan sikap Nancy turut mengganggu stabilitas Hong Kong.
"Kami mendesak AS untuk menghentikan dukungan gerakan kekerasan yang radikal yang dapat mendorong kemerdekaan Hong Kong, dan berhenti menyampaikan kata-kata dan tindakan yang dapat mengganggu kesejahteraan dan stabilitas Hong Kong," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dilansir Associated Press, Jumat (20/9).
Protes itu dilakukan China setelah Nancy bertemu dengan salah satu aktivis pro demokrasi Hong Kong, Joshua Wong. Di mata China, Joshua dianggap sebagai tokoh separatis.
Pelosi menyambut kedatangan para aktivis Hong Kong saat kunjungan mereka ke gedung Kongres. Joshua yang juga petinggi Partai Demosisto dan penyanyi pop, Denise Ho, hadir di sana.
Nancy menyatakan mendukung tuntutan aktivis Hong Kong tentang pemilihan umum yang demokratis. Sebab, dia juga sempat menjadi pengamat China sejak berkarir menjadi politikus.
Lihat juga: Aktivis Hong Kong Minta Pasal HAM Masuk Perjanjian AS-China
Dewan Perwakilan AS diharapkan akan melanjutkan RUU itu, yang mensyaratkan bebas pelanggaran HAM terhadap seluruh perjanjian dagang AS dan China.
Terkait masalah Kong Kong, Geng menyatakan bahwa hal itu merupakan masalah internal pemerintah China, dan pihaknya tidak menerima adanya campur tangan asing.
"Kami sangat mendesak AS untuk menghargai kedaulatan China, berhenti mengganggu persoalan di Hong Kong dalam bentuk apapun dan berhenti mempromosikan tinjauan proposal yang terkait dengan Hong Kong," ujarnya.
Protes pemerintah China terkait masalah Hong Kong terhadap negara lain bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya China pernah marah ketika Joshua Wong diizinkan masuk ke Jerman bahkan bertemu dengan Menlu, Heiko Maas. Hal itu membuat hingga Duta Besar Jerman untuk China dipanggil. cnnindonesia/nor
No Comment to " China Protes Ketua DPR AS Ikut Campur soal Hong Kong "