Kukerta UNRI Penyuluhan Budidaya Ikan Teknologi Akuasimber di Kelurahan Binawidya

KORANRIAU.co,PEKANBARU - Wabah pandemi Covid-19 berpengaruh secara global, terutama sektor perekonomian masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang terdampak Covid-19 mengalami penurunan penghasilan dan tidak mampu membiayai keluarga.

Kalangan akademisi khususnya Universitas Riau pun turut berkontribusi untuk mentransfer dan mengaplikasikan ilmu di tengah masyarakat sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi.

Diantaranya adalah, pemeliharaan ikan dengan menerapkan salah satu teknologi budidaya ikan bersama dengan sayuran dengan istilah Akuasimber (akuaponik sistem ember).

TIM Pengabdian dari Lembaga Penelitian dan Pegabdian kepada Masyarakat Universitas Riau yang Diketuai oleh Dr. Iskandar Putra, S.Pi, M.Si beserta Anggota, Ir. Rusliadi, M.Si, Dr. Romie Jhonnerie, S.Pi, M.Sc, Dr. T. Ersti Yulika. S.Pi, M.Si beserta mahasiswa Kukerta Universitas Riau melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan tema; Upaya Penambahan Penghasilan Keluarga Melalui Budidaya Ikan Teknologi Akuasimber di Masa Pandemi Covid-19 Kelompok Usaha Mandiri RT02 RW04 Kelurahan Binawidya, Kecamatan Binawidya Pekanbaru.

Ketua TIM Pengabdian dari Lembaga Penelitian dan Pegabdian kepada Masyarakat Universitas Riau, Dr. Iskandar Putra, S.Pi, M.Si mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai pertengahan bulan Juli 2021 hingga September 2021. Kegiatan diawali dengan pemberian pengetahuan kepada masyarakat berupa penyuluhan secara ringkas dan sistematik. Penyuluhan ini dihadiri oleh Kelompok Usaha Mandiri sebanyak 20 orang dan dihadiri oleh Ketua RT 02 dan Ketua RW 04 Kelurahan Binawidya Pekanbaru.

Dijelaskan, tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat, terutama anggota Kelompok Usaha Mandiri tentang Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang dipelihara pada lahan dan tempat yang terbatas dengan teknologi akuasimber (akuaponik sistem ember) melalui ceramah dan praktek langsung. Manfaatnya dapat menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mereka tentang budidaya ikan lele dengan sistem akuasimber yang akhirnya dapat dijadikan sebagai tambahan penghasilan keluarga berupa tanaman dan ikan yang bergizi tinggi.

"Diharapkan para peserta penyuluhan dapat menjadi agen-agen pembaharuan/informasi di bidang budidaya bagi masyarakat dimana mereka tinggal dan terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Dr. Iskandar Putra, S.Pi, M.Si.

Lanjutnya, pada kegiatan ini juga dilakukan praktek langsung pembuatan dan persiapan wadah pemeliharaan. Wadah yang digunakan adalah ember dengan penutup kapasitas 100 liter. Caranya, tutup ember dilubangi seukuran gelas pop ice (netpot) sebanyak 8 buah dengan bor atau kaleng susu yang dipanaskan. Lubang ini untuk menempatkan tanaman kangkung yang ditanam di net pot.

Lalu, ember diisi dengan air dan dibiarkan selama 3 hari. Media kangkung berupa arang diisi sebanyak 50-80% net pot. Net pot ditempatkan pada lubang yang sudah disiapkan pada tutup ember.

Agar tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik, maka netpot diberi lubang-lubang kecil. Benih ikan yang dipelihara adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Benih ikan diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 hari di dalam wadah. Lalu ikan ditebar dalam wadah dengan padat tebar 100 ekor/wadah. Benih ikan dipelihara selama 3 bulan.

"Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa pelet komersil PF-1000 sebanyak 5%/bobot biomasa/hari dan frekuensi pemberian 3 kali per hari," ujar DR Iskandar Putra SPi, MSi.

Kegiatan yang dilaksanakan hingga akhir bulan September 2021 ini, Kelompok Usaha Mandiri mendapatkan pendampingan dan pembinaan mengenai budidaya ikan dalam ember (Akuasimber). Masyarakatpun terlihat antusias mengikuti kegiatan ini.

"Semoga kegitan ini memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, khususnya Anggota Kelompok Usaha Mandiri dan menjadi contoh bagi masyarakat sekitarnya dan dapat mengikuti dan melakukan usaha budidaya ikan secara mandiri," pungkas DR Iskandar Putea SPi MSi.ridwan