• Surat Menak Sunda Kepada Snouck Hurgronje di Makkah

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 10 Mei 2020
    A- A+

    KORANRIAU.co-Berikut ini adalah kisah manuskrip sepucuk surat yang ditulis oleh Raden Aboe Bakar Djajadiningrat (w. 1914), seorang menak (aristokrat lokal) Sunda dari keluarga bupati Pandeglang yang bekerja sebagai "dragoman" di kantor Konsulat Belanda di Jeddah sepanjang tahun 1884-1912.

    Surat tersebut diperuntukkan kepada Christian Snouck Hurgronje (w. 1936), seorang orientalis Belanda yang pada tahun 1884-1885 berada di Jeddah dan Makkah untuk meneliti perayaan ibadah haji. Keberadaan dia di Tanah Suci itu juga sekaligus meneliti seluk-beluk masyarakat Nusantara di Makkah serta pengaruh, jaringan dan hubungan mereka dengan tanah airnya di Hindia Belanda.

    Snouck Hurgronje tiba di Jeddah pada 1884. Ia lalu belajar bahasa Melayu kepada Raden Aboe Bakar Djajadiningrat untuk tujuan penelitiannya. Ketika datang ke Jeddah, Snouck sudah memiliki bekal pengetahuan bahasa Arab yang mumpuni, hasil tempaan selama masa belajarnya di Universitas Leiden Belanda. Ia pun tinggal melancarkan saja kemampuan bahasa Arabnya utamanya dalam dialek “hijâzî”.

    Di Jeddah, Djajadiningrat juga berperan dalam proses “masuk Islam”-nya Snouck, yaitu ketika Snouck mengucapkan dua kalimat syahadat, bersunat, dan mengganti namanya dengan Abdul Ghaffar. Djajadiningrat pula yang berjasa mengenalkan Snouck dengan Sayyid ‘Abdullâh al-Zawâwî (w. 1924), yang kelak menjadi salah satu sahabat dekat Snouck dan menjadi mufti madzhab Syafi’i di Makkah.

    Dari Jeddah, Snouck kemudian bertolak ke Makkah dan berada di kota suci itu selama kurang lebih enam bulan lamanya (Februari hingga Agustus 1885). Snouck kemudian menulis penelitiannya tentang potret sosio-kultural Makkah dan dibukukan pada tahun 1888 dengan judul “Mekka” (dalam bahasa Jerman). Karya ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris beberapa tahun kemudian dengan judul “Mekka in the Latter Part of the 19th Century: Daily Life, Customs and Learning. The Moslims of the East-Indian Archipelago”.

    Bab ke-IV dari buku tersebut khusus membahas tentang potret masyarakat “Jawi” (Nusantara) di Makkah, termasuk nama-nama ulama Nusantara yang mengajar di Makkah, aktivitas, jaringan dan pengaruh mereka, serta karya-karya intelektual mereka yang dipublikasikan di Makkah, Kairo (Mesir), Istanbul (Turki) dan Bombay (India).

    Djajadiningrat memiliki saham yang sangat besar sebagai pemasok data dalam upaya riset Snouck ini, khususnya untuk bab terakhir dari buku tersebut. Michael Laffan dalam beberapa artikelnya telah mengulas dengan baik terkait relasi antara Djajadiningrat dan Snouck ini, salah satunya adalah yang berjudul “Raden Aboe Bakar: an Introductory Note Concering Snouck Hurgronje’s Informant in Jeddah (1884-1912)” dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 155 (1999), no: 4, Leiden, 517-542.republika/nor

    Oleh: A Ginanjar Sya'ban, Peneliti Naskah-Naskah Islam Nusantara. Dosen Pascasarjana UNUSIA Jakarta.


    Subjects:

    Kolom
  • No Comment to " Surat Menak Sunda Kepada Snouck Hurgronje di Makkah "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg