KORANRIAU.co,PEKANBARU - Gubernur Riau HSyamsuar menceritakan pengalamannya dalam upaya pengembalian fungsi lahan sawah dari sawit menjadi padi yang ia kembangkan di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak.
Ia mengatakan bahwa sewaktu ia bertugas di Kabupaten Siak tepatnya 19 Juni 2011, yang mana sudah menjadi komitmen untuk meningkatkan usaha pertanian tanaman pangan di Siak.
"Selain itu komitmen kami adalah bagaimana kami bisa melakukan perbaikan terhadap larangan pengalihan fungsi lahan. Sehingga pada waktu itu kami mengadakan pertemuan dengan para perani di ibukota kecamatan Bunga Raya dengan mengundang semua kelompok tani dan berbincang bincang tentang peningkatan hasil pertanian," kata Gubri saat menjadi Keynote Speaker secara virtual pada webinar Sumber Daya Air (SDA) Muda Balai Wilayah Sungai Sumatera III Tahun 2021 di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (12/2/2021) malam.
Saat itu, lanjut Gubri, pihaknya terima unek-unek para petani tersebut. Yang mana unek-unek tersebut kebanyakan berkaitan dengan perbaikan irigasi, termasuk juga bagaimana Kecamatan Bunga Raya memiliki pompanisasi. Hal tersebut karena memang irigasi dulu pasang surut dan banyak sawah yang mengalami kekeringan, sehingga diperlukan pompanisasi.
Saat itu pihaknya selaku Bupati Siak memberikan tawaran, yang mana sepanjang petani tidak melakukan alih fungsi lahan maka pihaknya akan siap membantu semua kebutuhan petani terutama berkaitan dengan irigasi, alsintan, termasuk juga jalan usaha tani dan kompanisasi yang menjadi kebutuhan para petani padi.
"Sehingga waktu itu tercapailah kesepakatan secara tertulis dari petani yang isinya mereka tidak akan melakukan alih fungsi lahan dan dari situlah kami juga pada akhirnya mengajukan ke DPRD sehingga di Siak dapatlah lahir sebuah peraturan daerah yang berkenaan dengan larangan alih fungsi lahan," jelasnya.
Ia kembali menjelaskan bahwa saat itu pihaknya melakukan pemerataan kembali terhadap lahan lahan yang produktif yang dulunya sudah ditanam oleh petani dengan sawit.
Setelah itu karena keterbatasan anggaran di Siak, ia selaku Bupati Siak membawa Kepala Dinas PU untuk bertemu Dirjen Sumber Daya Air (SDA) dan menceritakan persoalan-persoalan yang ada di Siak sehingga waktu itu Dirjen SDA tertarik dan memberikan dana sebesar 50 Miliyar agar irigasi bisa disempurnakan dengan baik.
"Dari sinilah kami dulu menata dan melakukan perbaikan perbaikan yang berkenaan dengan kepentingan petani yang ada di Siak sehingga dari situlah tentunya produksi pertanian padi yang ada di Bunga Raya itu meningkat antara 5 ton Sampai 9 ton bahkan rata-rata memang diatas 6 ton," tuturnya.
Peningkatan hasil pertanian di Kecamatan Bunga Raya juga sampai informasinya ke Kementerian sehingga Kementerian Pertanian menyempatkan berkunjung ke Siak dan menanyakan langsung ke petani Siak dengan menanyakan apakah petani sejahtera atau tidak.
"Waktu itu petaninya ketawa, komentar pak kementerian waktu itu kalau petaninya ketawa berarti sejahtera, jadi misalnya petani banyak ngomel-ngomel dan banyak yang diharapkan dari pemerintah itu berarti kurang sejahtera," ceritanya.
Sehingga waktu itu kecamatan Bunga Raya menjadi perhatian pemerintah kabupaten Siak yang mana semua wilayah baik yang ada dikecamatan Sabak Auh, Sungai Mandau, Sungai Apit iri pada petani Bunga Raya sehingga semua wilayah menjadi perhatian dan didukung pemerintah daerah selagi tanah rawa dan cocok ditanamkan padi.mcr/nor
No Comment to " Gubri Sebut Pentingnya Pengembalian Fungsi Lahan Sawah "