Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi langsung memimpin press rilis, Kamis (5/3/20) mengatakan, tiga pelakua adalah AH alias Agus (39), DK alias David (35) dan RYH alias Madan (35).
Karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap, RYH alias Madan terpaksa dihadiahi timah panas di kaki kanan dan kiri. Penangkapan pelaku dilakukan Sabtu (29/2/2020), dengan inisial AH alias Agus dan DK alias David serta RYH alias Madan, Rabu (4/3/2020).
"Kasus yang dilakukan ketiga pelaku merupakan tindak pidana dengan sengaja dan direncanakan menghilangkan nyawa orang lain. Dengan diawali peristiwa penculikan,"terang Kapolda.
Pengungkapan ini, sebut Kapolda berawal dari laporan Elsa Mega Firman istri korban yang masuk ke Polresta Pekanbaru, Kamis (20/2/2020) malam. Syamsul Bahri dilaporkan tidak pulang ke rumah atau hilang setelah pergi meninggalkan rumahnya pada hari itu pukul 9.00 WIB dengan mengendarai mobil jenis ISUZU PANTHER warna silver BM 1242 NL.
Keesokan harinya, Jumat (21/2/2020) malam didapat kabar satu unit mobil ditemukan dalam kondisi terbakar di kawasan perkebunan Jalan Lintas Rohul-Kampar, Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kampar.''Hasil olah TKP, ditemukan kesamaan mobil korban dengan yang ditemukan terbakar di wilayah Kampar,'' kata Agung.
Selanjutnya, tiga hari berselang, pada Senin (24/2/2020) siang sekitar pukul 12.30 WIB ditemukan sesosok mayat sudah membusuk di Jalan Raya Paitan, Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar.
Guna mengungkap kasus ini, sebut Kapolda, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau langsung membentuk tim gabungan terdiri dari SUBDIT 3 DIT RESKRIMUM, SAT RESKRIM POLRESTA PEKANBARU, DAN SAT RESKRIM POLRES KAMPAR.
Langkah-langkah yang diambil sebut Kapolda, dengan mekakukan Otopsi dan Identifikasi mayat yang ditemukan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau pada tanggal 24 Februari 2020. Hasil pemeriksaan dan keterangan istri korban bahwa mayat tersebut teridentifikasi Syamsul Bahri yang dilaporkan hilang pada tanggal 20 Februari 2020 berdasarkan properties/barang milik korban berupa Celana Dalam merk RIDER, dari data gigi dan data medis ada luka bekas operasi.
''Kesimpulan dari hasil otopsi bahwa ada luka pada daerah leher sesuai dengan luka sayat dengan benda tajam adanya kekerasan tumpul pada daerah mulut (dibekap),'' ujar Kapolda.
Guna memperkuat data-data pengungkapan, penyidik melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat oleh PUSLABFOR POLRI CAB, MEDAN ditemukan JAKET WARNA HITAM yang terdapat bercak darah yang diduga milik pelaku.
Selanjutnya, penyidik juga melakukan olah TKP di lokasi pembakaran mobil oleh PUSLABFOR POLRI CAB. MEDAN bahwa mobil milik korban yang terbakar terdapat aroma BBM yang saat ini sedang diuji LABFOR. ''Kesimpulannya mobil tersebut dibakar dengan menggunakan BBM,'' terang Agung.
Langkah lain, yakni mencari dan menemukan rekaman CCTV di Jalan menuju tempat ditemukan mayat dan pembakaran mobil PANTHER milik korban. Serta CCTV di rumah korban.
''Keperluan rekaman CCTV ini, karena salah satu pelaku sempat mendatangi rumah korban dan meminta kunci mobil dan mengambil mobil,'' kata Kapolda.
Upaya lainnya, melakukan pemeriksaan saksi-saksi baik istri korban dan saksi lain yang mengetahui apakah korban memiliki permasalahan dengan orang lain.''Setelah memahami fakta-fakta dan bukti pendukung yang ditemukan, tiga pelaku langsung ditangkap,'' ujar Agung.
Sedangkan, dari hasil pemeriksaan motif penculikan dan pembunuhan ini dikarenakan AH alias Agus sakit hati kepada korban karena tidak serius dan membantu membalik nama sertifikat tanah dari nama korban menjadi nama.
''Pelaku AH alias Agus mengaku sakit hati, karena sertifikat tersebut dialihkan atas nama orang lain dan korban selalu menghindar dan sulit dihubungi,''papar Kapolda.nor
No Comment to " Ini Dia Tiga Pelaku dan Motif Pembunuh Pengusaha Tepung "